Minggu, 16 Agustus 2009

ANOMALI ZAMAN HI-TECH

Zaman boleh berkembang, teknologi bisa makin canggih. Tapi budaya manusia? Hmmm...paling susah diubah! Dalam salah satu kuliah yang pernah gw ikutin, dosennya bilang, "Orang Indonesia tuh kalo dalam hal teknologi ibaratnya orang yang sok-sokan makan keju padahal kebun rumahnya masih ditanemin singkong dan dia makan singkong tiap hari." Jangan heran kalo perumpamaannya rada aneh, byasa lha orang seni tea...hehehe...Tapi ada benernya juga, karena dia jelasin juga bahwa orang Indonesia memang latah banget ngikutin perkembangan teknologi, padahal tidak semua produknya dimanfaatkan secara maksimal dan budaya hidup sehari-harinya sebenernya jauh dari modern, bahkan cenderung primitif (!). Istilahnya pseudo-modernisme--modernisme palsu. Gw rasa pendapat itu ada benernya juga. Mungkin karena bangsa Indonesia lebih doyan (atau baru bisa) mengkonsumsi aja dan sangat jarang yang bikin inovasi produk. Makanya gak semua kecanggihan teknologi yang sudah ada tidak dimanfaatkan secara maksimal. Contohnya?

Communicator cuma bwat gagayaan, Blackberry lebih banyak dipake cuma buat update status FB...

HP ada bukan mempermudah komunikasi, tapi untuk menyortir siapa yang perlu diwaro...

Punya nomer HP lebih dari 2 tapi susaaaaahh buanggeeettttt dihubungi...

Bisa internetan gratis di wilayah2 hot spot kampus, tapi gak dipake buat nyari data untuk tugas kuliah, adanya? Main games, FB, pokoke hedon abis!

.....dst.....

Ironisnya, kegunaan teknologi yang seharusnya menyelesaikan masalah justru membuat masalah baru yang sebenarnya dulu bukan masalah (kalau dipakai tidak tepat). Bisa dibilang,terjadi anomali karena manusia justru makin primitif dan bukannya modern. Contohnya saja, jika kita punya HP untuk mempermudah komunikasi dengan orang-orang jauh, sekarang justru keberadaan HP bikin kita jauh dengan orang-orang yang dekat dengan kita. Kita jadi sibuk SMS-an atau ber-FB dengan orang yang jauh sementara orang di sekitar kita malah dicuekin...

Atau, dengan kemudahan komunikasi yang ada di zaman sekarang (FB, HP, dsb) bikin kita mengabaikan cara2 konvensional atau tradisional dalam menjalin kebersamaan dengan orang lain. Kita jadi kagok untuk bergaul, jadi males untuk ricek suatu problem secara langsung karena menganggap, "Aah...kan udah dibahas lewat e-mail", "Aah...gw udah SMS", atau bisa jadi kita hidup tanpa kesadaran penuh, gak nginget2 hal penting (misal rapat atau pertemuan khusus yang udah di-plot dari jauh2 hari) karena berpikir bahwa, "Aah..ntar juga kalau gw dibutuhin bakal ada penanggung jawab yang SMS untuk ngingetin gw".

Pernahkah pengalaman2 di atas--atau anomali yang sejenis--terjadi dalam hidup teman2 semua? Kalau pengalaman2 di atas terlalu sering terjadi dalam hidup kita, rasanya kita perlu bercermin: apakah saya sudah tepat menggunakan teknologi yang ada?

Buat gw, mending gw gak punya fasilitas berteknologi canggih kalau gara2 itu kualitas hidup gw berkurang n masalah gw bertambah... Hidup itu udah susah...ngapain juga dibikin tambah susah?!?

-Isabella I.A.-
fellownews.blogspot.com
buku-ijo.blogspot.com
belkubel.blogspot.com

Tidak ada komentar: